Seorang Yahudi mendatangi Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi tholib kwa. Yahudi itu beranggapan bahwa Imam Ali bin Abi tholib kwa merasa paling pintar dan dia berusaha untuk menanyakan suatu masalah yang tidak bisa dijawab oleh sang Imam sehingga harga dirinya jatuh di hadapan orang-orang di sekitarnya.
Dia bertanya kepada Imam Ali bin Abi tholib kwa “Sebutkan padaku satu angka yang jika dibagi dengan setiap angka dari 1 hingga 10 hasilnya selalu bilangan bulat, bukan pecahan.
Imam Ali as dengan cepat menjawab: “Kalikan hari-hari seminggumu dengan hari-hari setahunmu.”
Orang Yahudi itu sendiri menjadi bingung. Kemudian dia menghitung apa yang diperintahkan beliau.
Jumlah hari dalam satu tahun (tahun orang-orang Yahudi) = 360
Jumlah hari dalam satu minggu = 7
7*360 = 2520
Lalu coba kita bagi:
2520/1 = 2520
2520/2 = 1260
2520/3 = 840
2520/4 = 630
2520/5 = 504
2520/6 = 420
2520/7 = 360
2520/8 = 315
2520/9 = 280
2520/10 = 252
Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah memang benar satu tahun adalah 360 hari? Perlu dijelaskan bahwa sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, para ahli ilmu Nujum saat itu berkeyakinan bahwa setiap bulan ada 30 hari, jadi menurut mereka dalam satu tahun ada 360 hari, lalu mereka menambahkan 5 hari. Di sisi lain, penanya adalah orang Yahudi dan orang-orang Yahudi menggunakan penanggalan Syamsiah. Oleh karenanya Imam Ali bin Abi tholib kwa meminta penanya untuk menghitungnya berdasarkan penanggalan yang dia pakai, bukan penanggalan Hijriah Qamariah penduduk Hijaz.